Menurut Massimo Marcone, peneliti kopi dari Universitas Guelph di Kanada, pada jurnal yang diterbitkan oleh Food Research International, pencernaan Luwak terdapat kandungan protein sehingga rasa kopi luwak ini sangat unik dan tidak ditemukan di pengolahan kopi lainnya. Rasa yang unik ini berasal dari percernaan Luwak di mana bahan kimia dan pengolahan fermentasi alami dilakukan oleh enzim dan bakteri di dalam pencernaan luwak. Melalui proses ini juga lebih rendah kafein dan tingkat keasaman sehingga bahkan Anda dapat minum 5 gelas atau lebih sehari tanpa masalah kesehatan. Bubuk yang lembut dan memiliki rasa seperti kakao atau karamel. Kopi luwak merupakan salah satu Kopi termahal di dunia.
Berdasarkan pengalaman para pengamat, petani skala kecil memelihara Luwak di kandang di halaman rumah mereka. Paradoxurus Hermaphroditus merupakan specie terbaik untuk memproduksi kopi luwak. Petani memberi mereka makan dengan menyebarkan buah kopi yang sudah matang di kandang mereka dan membiarkan mereka memilih buah terbaik untuk makan. Beberapa jam setelah makan, Luwak akan buang air dan hasil dari percernaanya terdapat biji kopi. Petani kemudian mengumpulkan biji kopi, mencuci, dan mengolahnya sedemikian rupa dan memanggangnya sehingga kopi memiliki rasa yang unik. Beberapa petani menyimpan kopi ini terus selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun hanya untuk mengurangi asam dan tingkat kafein.
Para pedagang, menawarkan Kopi Luwak ini dalam berbagai rasa, seperti aroma tanah eksotis, kayu manis diwarnai dengan rasa pahit, sedikit bau kopi mentah, dan banyak lagi.
Apa itu Kopi Luwak?
Kopi luwak siap-untuk-minum kopi diproduksi sebagai hasil dari proses mencerna Luwak. Menurut definisi, jenis kopi (arabika, Jamaika, Brasil, dll) yang diproses oleh sistem pencernaan Luwak adalah kopi luwak. Luwak adalah mamalia kecil yang tinggal di pedalaman hutan. Di Indonesia, mereka menghuni hutan lebat dan perkebunan kopi Sumatera (sebagian besar di Propinsi Lampung) dan provinsi Jawa. Mamalia ini adalah hewan terbaik dalam memilih buah kopi yang telah matang. Mereka tahu betul mana buah kopi matang dan siap untuk dimakan.Berdasarkan pengalaman para pengamat, petani skala kecil memelihara Luwak di kandang di halaman rumah mereka. Paradoxurus Hermaphroditus merupakan specie terbaik untuk memproduksi kopi luwak. Petani memberi mereka makan dengan menyebarkan buah kopi yang sudah matang di kandang mereka dan membiarkan mereka memilih buah terbaik untuk makan. Beberapa jam setelah makan, Luwak akan buang air dan hasil dari percernaanya terdapat biji kopi. Petani kemudian mengumpulkan biji kopi, mencuci, dan mengolahnya sedemikian rupa dan memanggangnya sehingga kopi memiliki rasa yang unik. Beberapa petani menyimpan kopi ini terus selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun hanya untuk mengurangi asam dan tingkat kafein.
Cara penyajian
Secara umum, penyajian kopi luwak tidak berbeda dengan jenis lain dari kopi. Air panas 95-98 derajat celcius adalah suhu yang ideal, dan masukkan bubuk kopi (+ 8 gram) ke dalam cangkir (140-160 cc air panas). Anda juga dapat mencampurnya dengan susu, creamer, almond, cokelat, karamel, gula, es krim, atau kopi hitam, tergantung selera anda masing-masing dan tidak akan mengurangi rasa dari kopi yang unik ini.Para pedagang, menawarkan Kopi Luwak ini dalam berbagai rasa, seperti aroma tanah eksotis, kayu manis diwarnai dengan rasa pahit, sedikit bau kopi mentah, dan banyak lagi.
Edited from : The Unique Taste of Civet Coffee